Surat Al-Lail Arab Latin Indonesia dan Terjemahannya
Adapunn Isi pokok sura ini menerangkan tentang usaha dalam menempuh sesuatu sangat beragam cara dan jalannya. Karena itu balasan Allah SWT yang diberikan kepada mereka pun bervariasi juga. Orang beriman dan bertakwa, dermawan da santun akan mendapatkan jalan kemudahan dari sisi Allah SWT dalam menempuh menggapai kebahagiaan hakiki di akhirat nanti. Sebaliknya, orang yang ingkar, tidakk beriman dan bertakwa, maka akan mendapatkan kesukaran dan hambatan, hingga ia akan terjerumus ke dalam jurang kesesatan yang amat dalam. Yakni akan menjadi penghuni neraka yang abadi. Harta benda yang dahulu dipuja-puja lagi dibanggakan, sama sekali tidak ada arti. Tidak mendatangka manfaat sedikit pun.
Pada hari akhirat semua harta benda dan kedudukan di dunia sama sekali tidak memberikan pertolongan bagi orang yang tidak bertakwa dan beriman. Orang yang senantiasa bakhil, merasa berat hati mendermakan hartanya demi meluhurkan agama Allah, di akhirat tingal menyesali perbuatan sambil menantikan siksa nan keji dari sisi Allah SWT. Dan yang demikian pula kepada orang yang tidak percaya terhadap barang gaib, yakni kehidupan setelah kehidupan dunia ini.
Dari dua puluh satu ayat yang terkandung dalam surat Al-Lail dapat diambil suatu konklusi, segala amal perbuatan yang dilakukan dengan ketulusan hati, semata-mata mencari keridlaan Allah SWT sajalah yang dapat mengantarkan seseorang menggapai kebahagiaan yang hakiki. Dan orang yang beramal semata-mata mencari keridlaan Allah SWT senantiasa mendapatkan kemudahan dan pertolongan Allah dalam segala hal yang dihadapi. Sementara amal yang dilakukan dengan latar belakang pamer dan sombong, jalan buntu dan kesukaran senantiasa menghadang di tengah jalan. Pada akhirnya pelakunya pun harus bersemayam dalam api neraka, lantaran tidak pernah terbersit keikhlasan dalam ulubuk hatinya.
Berikut ini Surat Al-Lail dan Terjemahannya
وَاللَّيْلِ إِذَا
يَغْشَى
1. Wallaili idzaa yaghsya
Demi malam apabila gelap.
Demi malam apabila gelap.
وَالنَّهَارِ إِذَا
تَجَلَّى
2. Wannahaari idzaa tajalla
Dan
siang apabila terang.
وَمَا خَلَقَ
الذَّكَرَ وَالأنْثَى
3. Wamaa khalaqadz-dzakara wal antsa
Dan
penciptaan laki-laki dan perempuan.
إِنَّ سَعْيَكُمْ
لَشَتَّى
4. Inna sa'yakum lasyatta
Sesungguhnya
usahamu itu berbeda-beda.
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى
وَاتَّقَى
5. Fa-ammaa man a'tha waattaqa
Adapun
orang yang memberikan dan bertaqwa
وَصَدَّقَ
بِالْحُسْنَى
6. Washaddaqa bil husna
Dan
membenarkan terhadap kebaikan.
فَسَنُيَسِّرُهُ
لِلْيُسْرَى
7. Fasanuyassiruhu lilyusra
Maka
akan Kami permudah ia kepada kemudahan.
وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ
وَاسْتَغْنَى
8. Wa-ammaa man bakhila waastaghna
Dan
adapun orang yang kikir dan memandang dirinya kaya.
وَكَذَّبَ
بِالْحُسْنَى
9. Wakadz-dzaba bil husna
Dan
mendustakan terhadap kebaikan
فَسَنُيَسِّرُهُ
لِلْعُسْرَى
10. Fasanuyassiruhu lil'usra
Maka
segera Kami permudah ia kepada kesukaran.
وَمَا يُغْنِي عَنْهُ
مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى
11. Wamaa yughnii 'anhu maaluhu idzaa taradda
Dan
hartanya tidak berguna baginya; Apabila ia terjerumus.
إِنَّ عَلَيْنَا
لَلْهُدَى
12. Inna 'alainaa lalhuda
Sesungguhnya
Kamilah yang memberi petunjuk.
وَإِنَّ لَنَا
لَلآخِرَةَ وَالأولَى
13. Wa-inna lanaa lal-aakhirata wal aula
Dan
sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia.
فَأَنْذَرْتُكُمْ
نَارًا تَلَظَّى
14. Fa-andzartukum naaran talazh-zha
Maka
Aku peringatkan kamu perihal neraka yang menyala-nyala.
لا يَصْلاهَا إِلا
الأشْقَى
15. Laa yashlaahaa ilaal asyqa
Neraka
itu hanyalah dimasuki oleh orang-orang yang paling celaka.
الَّذِي كَذَّبَ
وَتَوَلَّى
16. Al-ladzii kadz-dzaba watawalla
Yang
mendustakan dan berpaling.
وَسَيُجَنَّبُهَا
الأتْقَى
17. Wasayujannabuhaal atqa
Dan
akan dijauhkan dari padanya yang paling taqwa.
الَّذِي يُؤْتِي
مَالَهُ يَتَزَكَّى
18. Al-ladzii yu'tii maalahu yatazakka
Yaitu
orang yang memberikan hartanya untuk mensucikan dirinya.
وَمَا لأحَدٍ عِنْدَهُ
مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَى
19. Wamaa ahadin 'indahu min ni'matin tujza
Dan
tidak ada seorang memberikan suatu keni’matan terhadapnya yang harus dibalas.
إِلا ابْتِغَاءَ
وَجْهِ رَبِّهِ الأعْلَى
20. Ilaaabtighaa-a wajhi rabbihil a'la
Kecuali
karena mencari keridlaan Tuhannya yang Maha Tinggi.
وَلَسَوْفَ يَرْضَى
21. Walasaufa yardha
Dan
sungguh ia akan puas.