Surat Al Waqiah dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Advertisement

Surat Al Waqiah dan Terjemahannya - Surat Al Waqiah adalah surat ke 56 yang terdapat pada juz ke 27 dalam Al Quran. Surat ini terdiri atas 96 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah.

Banyak hadits yang meriwayatkan tentang Keutamaan Membaca Surat Al-Waqiah serta Hikmahnya antara lain :
  1. Ubay bin ka’b berkata bahwa Rasullulah saw bersabda:” barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.”
  2. Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasullulah saw bersabda”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah,ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya”
  3. Imam Ja’far Ash- Shadiq berkata :”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam jum’at ,ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia,tidak melihat kesengsaraan, kefakiran,kebutuhan,dan penyakit dunia,surat ini adalah bagian dari sahabatAmirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”
  4. Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)berkata: “barang siapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalahsurat Al-Waqi’ah; dan barang siapa yang ingin melihat sifat neraka,maka bacalah surat As-Sajadah.”
  5. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur,ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.”

Surat Al Waqiah dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

Berikut ini tulisan teks  bacaan dari surat al Waqiah dan terjemahannya  bisa anda dibawa ini


إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ ﴿١﴾
(1) Apabila terjadi hari kiamat,
1. idzaa waqo’atil waaqi’ah
 
لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ ﴿٢﴾
(2) terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal).
2. laysali waqo’atihaa kaadziba
 
خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ ﴿٣﴾
(3) (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),
3. khoofidhotun raafi’a
 
إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا ﴿٤﴾
(4) apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
4. idzaa rujjatil-ardhu rojjaa
 
وَبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّا ﴿٥﴾
(5) dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya,
5. wabussatil jibaalu bassaa
 
فَكَانَتْ هَبَاءً مُّنبَثًّا ﴿٦﴾
(6) maka jadilah dia debu yang beterbangan,
6. fakaanat habaa-am munbatstsaa
 
وَكُنتُمْ أَزْوَاجًا ثَلَاثَةً ﴿٧﴾
(7) dan kamu menjadi tiga golongan.
7. wakuntum azwaajan tsalaatsa
 
فَأَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ ﴿٨﴾
(8) Yaitu golongan kanan . Alangkah mulianya golongan kanan itu.
8. fa-ash-haabul maymanati maa ash-haabul maymanah
 
وَأَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ مَا أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ ﴿٩﴾
(9) Dan golongan kiri . Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
9. wa-ash-haabul masy-amati maa ash-haabul masy-amah
 
وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ ﴿١٠﴾
(10) Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk surga).
10. wassaabiquunas saabiquun
 
أُولَـٰئِكَ الْمُقَرَّبُونَ ﴿١١﴾
(11) Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah).
11. ulaa-ikal muqarrobuun
 
فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ ﴿١٢﴾
(12) Berada dalam surga keni'matan.
12 fii jannaatin na’iim
 
ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِينَ ﴿١٣﴾
(13) Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
13 tsullatun minal-awwaliin
 
وَقَلِيلٌ مِّنَ الْآخِرِينَ ﴿١٤﴾
(14) dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian .
14 waqoliilun minal-aakhiriinaa
 
عَلَىٰ سُرُرٍ مَّوْضُونَةٍ ﴿١٥﴾
(15) Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata,
15 ‘alaa sururin mawdhuuna
 
مُّتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ ﴿١٦﴾
(16) seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan.
16 muttaki-iina ‘alayhaa mutaqoobiliin
 
يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُونَ ﴿١٧﴾
(17) Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,
17 yathuufu ‘alayhim wildaanun mukholladuun
 
بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ ﴿١٨﴾
(18) dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir,
18 bi-akwaabin wa-abaariiqo wakaasin min ma’iin
 
لَّا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنزِفُونَ ﴿١٩﴾
(19) mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk,
19 laa yushodda’uuna ‘anhaa walaa yunnzifuun
 
وَفَاكِهَةٍ مِّمَّا يَتَخَيَّرُونَ ﴿٢٠﴾
(20) dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih,
20 wafaakihatin mimmaa yatakhoyyaruun
 
وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ ﴿٢١﴾
(21) dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
21 walahmi thoyrin mimmaa yasytahuun
 
وَحُورٌ عِينٌ ﴿٢٢﴾
(22) Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli,
22 wahuurun ‘iin
 
كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ ﴿٢٣﴾
(23) laksana mutiara yang tersimpan baik.
23 ka-amtsaalil luu' luil maknuun
 
جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿٢٤﴾
(24) Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
24 jazaa-an bimaa kaanuu ya’maluun
 
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا ﴿٢٥﴾
(25) Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
25 laa yasma’uuna fiihaa laghwan walaa taa tsiimaa
 
إِلَّا قِيلًا سَلَامًا سَلَامًا ﴿٢٦﴾
(26) akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
26 illaa qiilan salaaman salaamaa
 
وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ ﴿٢٧﴾
(27) Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
27 wa-ash-haabul yamiini maa ash-haabul yamiin
 
فِي سِدْرٍ مَّخْضُودٍ ﴿٢٨﴾
(28) Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
28 fii sidrin makhdhuud
 
وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ ﴿٢٩﴾
(29) dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
29 watholhin mangdhuud
 
وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ ﴿٣٠﴾
(30) dan naungan yang terbentang luas,
30 wazhillin mamduud
  
وَمَاءٍ مَّسْكُوبٍ ﴿٣١﴾
(31) dan air yang tercurah,
31 wamaa-in maskuub
 
وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ ﴿٣٢﴾
(32) dan buah-buahan yang banyak,
32 wafaakihatinn katsiira
 
لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ ﴿٣٣﴾
(33) yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya,
33 laa maqthuu’atin walaa mamnuu’a
 
وَفُرُشٍ مَّرْفُوعَةٍ ﴿٣٤﴾
(34) dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
34 wafurusyinn marfuu’a
 
إِنَّا أَنشَأْنَاهُنَّ إِنشَاءً ﴿٣٥﴾
(35) Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung
35 innaa annsyaa naahun-na innsyaa-a
 
فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا ﴿٣٦﴾
(36) dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan,
36 faja’alnaahunna abkaaroo
 
عُرُبًا أَتْرَابًا ﴿٣٧﴾
(37) penuh cinta lagi sebaya umurnya,
37 ‘uruban atroobaa
 
لِّأَصْحَابِ الْيَمِينِ ﴿٣٨﴾
(38) (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan,
38 li-ash-haabil yamiin
 
ثُلَّةٌ مِّنَ الْأَوَّلِينَ ﴿٣٩﴾
(39) (yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
39 tsullatun minal-awwaliin
 
وَثُلَّةٌ مِّنَ الْآخِرِينَ ﴿٤٠﴾
(40) dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian.
40 watsullatun minal-aakhiriin
 
وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ ﴿٤١﴾
(41) Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu.
41 wa-ash-haabu sysyimaa limaa ash-haabusysyimaal
 
فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ ﴿٤٢﴾
(42) Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih,
42 fii samuumin wahamiim
 
وَظِلٍّ مِّن يَحْمُومٍ ﴿٤٣﴾
(43) dan dalam naungan asap yang hitam.
43 wazhillin minn yahmuum
 
لَّا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ ﴿٤٤﴾
(44) Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
44 laa baaridin walaa kariim
 
إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَ‌ٰلِكَ مُتْرَفِينَ ﴿٤٥﴾
(45) Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah.
45 innahum kaanuu qobla dzaalika mutrafiin
 
وَكَانُوا يُصِرُّونَ عَلَى الْحِنثِ الْعَظِيمِ ﴿٤٦﴾
(46) Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar.
46 wakaanuu yushirruuna ‘alaal hintsil ’azhiim
 
وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ ﴿٤٧﴾
(47) Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?,
47 wakaanuu yaquuluuna a-idzaa mitnaa wakunnaa turooban wa’izhooman a-innaa lamab ’uutsuun
 
أَوَآبَاؤُنَا الْأَوَّلُونَ ﴿٤٨﴾
(48) apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?"
48 awa aabaa-unaal-awwaluun
 
قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ ﴿٤٩﴾
(49) Katakanlah: "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian,
49 qul innal-awwaliina wal-aakhiriin
 
لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُومٍ ﴿٥٠﴾
(50) benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.
50 lamajmuu’uuna ilaa miiqooti yawmin ma’luum

ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا الضَّالُّونَ الْمُكَذِّبُونَ ﴿٥١﴾
(51) Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan,
51 tsumma innakum ayyuhaadhdhoolluunal mukadzdzibuun
 
لَآكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ ﴿٥٢﴾
(52) benar-benar akan memakan pohon Zaqqum,
52 laa-akiluuna minn syajarin minn zaqquum
 
فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ ﴿٥٣﴾
(53) dan akan memenuhi perutmu dengannya.
53 famaali-uuna minhaal buthuun
 
فَشَارِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيمِ ﴿٥٤﴾
(54) Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.
54 fasyaaribuuna ‘alayhi minal hamiim
 
فَشَارِبُونَ شُرْبَ الْهِيمِ ﴿٥٥﴾
(55) Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.
55 fasyaaribuuna syurbalhiim
 
هَـٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّينِ ﴿٥٦﴾
(56) Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".
56 haadzaa nuzuluhum yawmaddiin
 
نَحْنُ خَلَقْنَاكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ ﴿٥٧﴾
(57) Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan ( hari berbangkit)?
57 nahnu kholaqnaakum falawlaa tushoddiquun
 
أَفَرَأَيْتُم مَّا تُمْنُونَ ﴿٥٨﴾
(58) Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.
58 afaro-aytum maa tumnuun
 
أَأَنتُمْ تَخْلُقُونَهُ أَمْ نَحْنُ الْخَالِقُونَ ﴿٥٩﴾
(59) Kamukah yang menciptakannya, atau Kami kah yang menciptakannya?
59 a-antum takhluquunahu am nahnul khooliquun
 
نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ ﴿٦٠﴾
(60) Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali, tidak dapat dikalahkan,
60 nahnu qoddarnaa baynakumulmawta wamaa nahnu bimasbuuqiin
 
عَلَىٰ أَن نُّبَدِّلَ أَمْثَالَكُمْ وَنُنشِئَكُمْ فِي مَا لَا تَعْلَمُونَ ﴿٦١﴾
(61) untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui.
61 ‘alaa an nubaddila amtsaalakum wanunsyi-akum fii maa laa ta’lamuun
 
وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْأَةَ الْأُولَىٰ فَلَوْلَا تَذَكَّرُونَ ﴿٦٢﴾
(62) Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
62 walaqod ‘alimtumun nasy-atal-uulaa falawlaa tadzakkaruun
 
أَفَرَأَيْتُم مَّا تَحْرُثُونَ ﴿٦٣﴾
(63) Maka terangkanlah kepadaku tentang yang kamu tanam?
63 afaro-aytum maa tahrutsuun
 
أَأَنتُمْ تَزْرَعُونَهُ أَمْ نَحْنُ الزَّارِعُونَ ﴿٦٤﴾
(64) Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkannya?
64 a-antum tazro’uunahu am nahnuzzaari’uun
 
لَوْ نَشَاءُ لَجَعَلْنَاهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُونَ ﴿٦٥﴾
(65) Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia kering dan hancur; maka jadilah kamu heran tercengang.
65 law nasyaau laja’alnaahu huthooman fazholtum tafakkahuun
 
إِنَّا لَمُغْرَمُونَ ﴿٦٦﴾
(66) (Sambil berkata): "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian,
66 innaa lamughramuun
 
بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ ﴿٦٧﴾
(67) bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa."
67 bal nahnu mahruumuun
 
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ ﴿٦٨﴾
(68) Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.
68 afaro-aytumulmaa-alladzii tasyrobuun
 
أَأَنتُمْ أَنزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنزِلُونَ ﴿٦٩﴾
(69) Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?
69 a-antum annzaltumuuhu minalmuzni am nahnul munnziluun
 
لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ ﴿٧٠﴾
(70) Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?
70 law nasyaau ja’alnaahu ujaajan falawlaa tasykuruun

أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ ﴿٧١﴾
(71) Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu).
71 afaro-aytumun naarollatii tuu ruun
 
أَأَنتُمْ أَنشَأْتُمْ شَجَرَتَهَا أَمْ نَحْنُ الْمُنشِئُونَ ﴿٧٢﴾
(72) Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kami-kah yang menjadikannya?
72 a-antum ansya-tum syajarotahaa am nahnul munnsyi-uun
 
نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِّلْمُقْوِينَ ﴿٧٣﴾
(73) Kami menjadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
73 nahnu ja’alnaahaa tadzkirotan wamataa’an lil muqwiin
 
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ ﴿٧٤﴾
(74) Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Maha Besar.
74 fasabbih bismi robbikal ’azhiim
 
فَلَا أُقْسِمُ بِمَوَاقِعِ النُّجُومِ ﴿٧٥﴾
(75) Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang.
75 falaa uqsimu bimawaaqi ’innujuum
 
وَإِنَّهُ لَقَسَمٌ لَّوْ تَعْلَمُونَ عَظِيمٌ ﴿٧٦﴾
(76) Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui,
76 wa-innahu laqosamun law ta’lamuuna ‘azhiim
 
إِنَّهُ لَقُرْآنٌ كَرِيمٌ ﴿٧٧﴾
(77) sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia,
77 innahuu laqur'aanun kariim
 
فِي كِتَابٍ مَّكْنُونٍ ﴿٧٨﴾
(78) pada kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh),
78 fii kitaabin maknuun
 
لَّا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ ﴿٧٩﴾
(79) tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.
laa yamassuhu illaal muthohharuun
 
تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٨٠﴾
(80) Diturunkan dari Tuhan semesta alam.
tannziilun min robbil’aalamiin
 
أَفَبِهَـٰذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ ﴿٨١﴾
(81) Maka apakah kamu menganggap remeh saja Al Qur'an ini?,
afabihaa dzaal hadiitsi antum mud-hinuun
 
وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ ﴿٨٢﴾
(82) kamu (mengganti) rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah).
wataj’aluuna rizqokum annakum tukadzdzibuun
 
فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ ﴿٨٣﴾
(83) Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,
falawlaa idzaa balaghotil hulquum
 
وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ ﴿٨٤﴾
(84) padahal kamu ketika itu melihat,
wa-antum hiina-idzin tangzhuruun
 
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَـٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ ﴿٨٥﴾
(85) dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
wanahnu aqrobu ilayhi minkum walaakin laa tubshiruun
 
فَلَوْلَا إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ ﴿٨٦﴾
(86) maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?
falawlaa in kunntum ghayro madiiniin
 
تَرْجِعُونَهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ﴿٨٧﴾
(87) Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?,
87 tarji’uu nahaa in kuntum shoodiqiin
 
فَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُقَرَّبِينَ ﴿٨٨﴾
(88) adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah),
88 fa-ammaa in kaana minal muqorrobiin
 
فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ ﴿٨٩﴾
(89) maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta surga keni'matan.
89 farowhun waroyhaanun wajannatu na’iim
 
وَأَمَّا إِن كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ﴿٩٠﴾
(90) Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,
90 wa-ammaa in kaana min ash-haabil yamiin
 
فَسَلَامٌ لَّكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ ﴿٩١﴾
(91) maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan.
91 fasalaamun laka min ash-haabil yamiin
 
وَأَمَّا إِن كَانَ مِنَ الْمُكَذِّبِينَ الضَّالِّينَ ﴿٩٢﴾
(92) Dan adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat,
92 wa-ammaa in kaana minal mukadzdzibiinadhdhoolliin
 
فَنُزُلٌ مِّنْ حَمِيمٍ ﴿٩٣﴾
(93) maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,
93 fanuzulun min hamiim
 
وَتَصْلِيَةُ جَحِيمٍ ﴿٩٤﴾
(94) dan dibakar di dalam neraka.
94 watashliyatu jahiim
 
إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ حَقُّ الْيَقِينِ ﴿٩٥﴾
(95) Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar.
95 inna haadzaa lahuwa haqqul yaqiin
 
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ ﴿٩٦﴾
(96) Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar.
96 fasabbih bismi robbikal ’azhiim


Akhirnya marilah kita berdo`a bersama agar kita termasuk orang - orang yang bisa istiqomah membaca Surat Al-Waqi`ah setiap malam dengan harapan Allah SWT memberi keridhoan dan keberkahan pada kita semua. Aamin.
Advertisement

Subscribe to receive free email updates: